Manilla – Nissan Motors Company menegaskan perlu dukungan kepada pemerintah setempat dan stakeholder lainnya agar bisa menghadirkan mobil listrik di kawasan Asia dan Oceania lebih capat.
Kepala unit bisnis kendaraan listrik Nissan, Nicholas Thomas mengatakan, menciptakan lingkungan sehat adalah cara yang tepat untuk memungkinkan pelanggan beralih ke kendaraan listrik (EV) itu yang terpenting.
Sebelumnya Nissan melalui Frost & Sullivan telah melalukan penelitian, bahwa lebih dari 46% pelanggan di Filipina terbuka untuk membeli kendaraan listrik sebagai mobil mereka berikutnya.
Angka itu pun diprediksi bisa melonjak sekitar 75% jika instentif pemerintah setempat diringgankan seperti pajak mobil listrik dibebaskan, memperbanyak infrastuktur pengisian baterai, jalur prioritas untuk kendaraan listrik dan parkir gratis.
“Kami telah melihat masyarakat akan beralih dari kendaraan konvesional ke kendaraan listrik. Karena dari segi bahan bakar menjadi lebih murah,” kata Thomas.
Thomas bisa saja mempercepat tren mobil listrik itu menjadi kenyataan dengan cepat, asalkan Nissan dapat dukungan dan bantuan dari pemerintah setempat.
Nissan sebelumnya telah mengumumkan awal tahun ini berencana akan menjual Nissan Leaf baru di tujuh pasar Kawasan Asia seperti Australia, Hong Kong, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, dan Thailand.
Untuk pasar Filipina dan Indonesia, Nissan sedang mempelajari untuk membawa kendaraan listrik itu menjadi kenyataan. [Ded]