TANGERANG — Kemarin (28/10), PT JIO Distribusi Indonesia (BAIC Indonesia) tidak hanya mengenalkan BAIC BJ80 ke pasar Indonesia sebagai riset sebelum dijual. Mereka pun mengabarkan akan meluncurkan BAIC BJ30 Hybrid pada tahun 2025.
“Kami akan meluncurkan BAIC BJ30 Hybrid pada Agustus 2025 (GIIAS 2025). Harganya 600 jutaan rupiah,” ujar Dhani Yahya, Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia.
SUV berdesain kotak ini telah dipamerkan di Beijing International Auto Show 2024 lalu. Mobil hibrida ini memadukan tenaga bensin dan listrik untuk mendefinisikan ulang pengalaman berkendara secara bertanggungjawab, tanpa mengorbankan performa.
Dengan dimensi berukuran 4.730 × 1.910 × 1.790 mm dan jarak sumbu roda 2.820 mm, serta dilengkapi lima jok kulit multifungsi, BAIC BJ30 Hybrid merupakan kendaraan crossover yang menggabungkan fitur SUV dan sedan.
Kemampuan hibridanya meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 6,45 liter per 100 kilometer (15,5 km/liter) sekaligus mengurangi emisi, selain dilengkapi sistem penggerak empat-roda real-time yang meningkatkan traksi dan stabilitas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
Selain desain eksterior menarik, yang ditandai dengan lampu depan dan belakang LED, atap panoramik, dan kaca spion luar dengan pencahayaan yang nyaman, interior mobil bermesin 1.500cc ini menawarkan layar tengah 14,6 inci, panel instrumen LCD 10,25 inci, setir kulit multifungsi, dan pencahayaan multiwarna ambient, sehingga menciptakan kabin mewah dan modern.
BAIC BJ30 dilengkapi dengan bantuan rem elektronik, berbagai mode berkendara, kontrol stabilitas elektronik, kontrol penurunan bukit (hill descent control), sistem pemantauan kualitas udara, konektivitas smartphoe, dan berbagai sistem keselamatan seperti peringatan keluar jalur dan pengereman darurat otomatis.
Beralih ke BAIC BJ80. SUV ini akan masuk ke segmen 4×4 premium dengan membawa sejumlah fitur namun ditawarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan ‘inspiratornya’ Mercedes-Benz G-Class.
Dhani Yahya, mengatakan harga BJ80 akan dimulai dari Rp 1,3 miliar. Meski demikian, dia tidak bisa menginformasikan kapan model ini akan dijual di Indonesia.
“Saat ini, kami bawa BJ80 sebagai bahan riset untuk pasar Indonesia.,” ujarnya.
Kemiripan desain antara BAIC BJ80 dengan Mercedes-Benz G-Class tidaklah asing. Hingga 30 September 2024, BAIC Group memegang 9,98% hak suara Mercedes-Benz Group AG, menjadikannya pemegang saham individu terbesar. Pemegang saham utama lainnya termasuk investor China Li Shufu (sejak 2018) dan Otoritas Investasi Kuwait (sejak 1974). Li Shufu memegang saham sebesar 9,69% di Mercedes-Benz Group melalui Tenaciou3 Prospect Investment Limited. ##