JAKARTA — Meski perekonomian dunia mengalami perlambatan pada 2022, Indonesia terus menunjukkan trend cukup baik tercermin dari pertumbuhan PDB 2022 tumbuh menjadi 5,3% dibandingkan 2021. Hal ini didukung meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, daya beli yang tetap terjaga dan kinerja ekspor yang kuat.
Di tengah perekonomian Indonesia yang cukup baik pada 2022, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) pun menikmatinya. Hal itu terungkap dari pemaparan kinerja Perusahaan selama 2022, pada hari ini (10/2), di Jakarta.
“Membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif berdampak positif pada kinerja Adira Finance pada 2022. Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 22% year-on-year (y/y) menjadi Rp31,7 triliun terutama didorong dari pertumbuhan segmen pembiayaan mobil. Di samping itu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan piutang yang dikelola sebesar 10% menjadi sebesar Rp44,6 triliun, setelah sempat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir karena dampak pandemi Covid-19,” kata I Dewa Made Susila, Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
Untuk mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan dan untuk menerapkan keuangan keberlanjutan, Adira Finance telah mulai menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik, yang nilainya meningkat siginifikan pada kuartal IV 2022 dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didukung dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep “green living”, penambahan infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik oleh Pemerintah, serta munculnya beberapa produsen kendaraan listrik.
Sepanjang 2022, Perusahaan membiayai 333 mobil listrik dan 82 sepedamotor listrik, ungkap Made Susila.
Catatan lainnya, pembiayaan syariah sebesar Rp 9,6 triliun atau berkontribusi 21% dari total piutang yang dikelola pada tahun 2022, meningkat dari 2021 sebesar 18%. Pembiayaan baru di segmen syariah dibukukan meningkat 20% menjadi Rp6,6 triliun pada 2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan langkah strategis yang dilakukan oleh Perusahaan dengan terus memberikan penyaluran pembiayaan produk syariah secara agresif serta peningkatan jaringan usaha syariah.
Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 32% y/y menjadi sebesar Rp1,6 triliun terutama disebabkan penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit sepanjang 2022. Beban bunga tercatat turun sebesar 34% menjadi Rp729 miliar dampak adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan. Di samping itu, sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan bisnis, biaya kredit tercatat menurun sebesar 35% y/y menjadi Rp907 miliar. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,6% dan 17,4% pada 2022. ##