JAKARTA — Kinerja industri otomotif telah menjadi salah satu penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia saat ini, di tengah pandemi belum usai.
Selama Januari-November 2021, penjualan mobil di pasar domestik berhasil mencapai 761 ribuan unit (2020: 509 ribuan unit). Dari sisi produksi nasional sudah mencapai 1 juta unit (2020: 622 ribuan unit).
“Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir ini telah menyumbangkan 4% dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Trend positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan Pemerintah Indonesia melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional,” ujar Bob Azam Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN).
Merujuk data kinerja ekspor sepanjang Januari – November 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan utuh (CBU) dari Indonesia mencapai angka 267 ribu unit atau pulih sekitar 87% dari periode yang sama di tahun 2019.
Sementara itu, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia sepanjang Januari-November 2021 mencatatkan angka sebesar 166 ribu unit dengan proyeksi pencapaian tahunan hingga 188 ribu unit. Pencapaian ini memperlihatkan kinerja ekspor Toyota sudah pulih ke level 89% dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.
Toyota Indonesia sendiri memiliki 80 negara tujuan ekspor. Pabriknya berada di Karawang, Jawa Barat. ##
Pencapaian Kinerja Ekspor Toyota (Jan-Nov 2021)
No | Produk | Jumlah |
1 | Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) | 76 ribu unit |
2 | Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz) | 33 ribu unit |
3 | Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya) | 57 ribu unit |
4 | Mesin (TR dan NR) | 101 ribu unit |
5 | Kendaraan Terurai (CKD) | 47 ribu block |
6 | Komponen Kendaraan | 79 juta pieces |